Jakarta, 21 Oktober 2025 — Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir resmi memanggil PSSI serta seluruh cabang olahraga prioritas untuk menyusun target medali Indonesia di SEA Games 2025. Pertemuan besar yang dijadwalkan akhir pekan ini diharapkan melahirkan strategi terpadu agar Indonesia tidak hanya mengejar kuantitas medali, tapi juga konsistensi prestasi.
Menurut sumber Kemenpora, Erick ingin mengakhiri “tradisi kejar angka” tanpa fondasi pembinaan. Ia menegaskan, “Kita ingin prestasi yang berkelanjutan. Tidak cukup hanya bangga satu event lalu turun lagi tahun depan.”
Pertemuan ini akan dihadiri federasi unggulan seperti PSSI, PBSI, PASI, PRSI, serta perwakilan KONI. Agenda utama meliputi evaluasi performa Asian Games, anggaran pembinaan, dan kesiapan pelatih.
Erick menyoroti masalah klasik: anggaran tidak merata dan komunikasi antarfederasi yang buruk. “Semua harus terbuka, tidak boleh lagi ada ego sektoral,” tegasnya.
Evaluasi dan Tantangan
Indonesia menargetkan 80 emas di SEA Games terakhir, namun hanya meraih 72. Cabang bela diri seperti pencak silat dan wushu menurun performanya. Di sisi lain, sepakbola dan bulutangkis masih menjadi kebanggaan nasional.
Beberapa pelatih menyebut masalah logistik dan nutrisi atlet masih belum ideal. Atlet sering menghadapi jadwal padat tanpa istirahat cukup, sementara infrastruktur latihan tertinggal dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.
Harapan Publik
Tagar #MenujuSEA2025 viral di media sosial. Banyak netizen mendukung langkah Erick Thohir yang dikenal tegas. Namun sebagian mengingatkan agar target realistis dan bukan hanya pencitraan politik.
Dengan 9 bulan tersisa menuju SEA Games, publik menunggu langkah konkret: pelatnas lebih awal, transparansi dana, dan regenerasi atlet. “Kalau semua pihak kompak, Indonesia bisa jadi juara umum lagi,” ujar mantan atlet bulu tangkis Alan Budikusuma.